Main Article Content

Abstract

Pemerintah Desa Gilangharjo berusaha mencapai target Desa Layak Anak sesuai target Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2024 menjadi Kabupaten Layak Anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya-upaya komunikasi pemberdayaan keluarga dalam mewujudkan Desa Layak Anak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif interpretatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, FGD, observasi, dan dokumentasi. Informan berjumlah 19 orang yang dipilih secara purposive sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan yang didapat menjelaskan bahwa upaya-upaya komunikasi pemberdayaan keluarga dalam rangka mewujudkan desa layak anak meliputi: komunikasi pemberdayaan di bidang kesehatan, komunikasi pemberdayaan keluarga di bidang pendidikan melalui program Karang Taruna Mengajar, komunikasi pemberdayaan keluarga di bidang hukum, komunikasi pemberdayaan melalui Forum Anak, dan komunikasi pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan membatik. Upaya ini sangat didukung oleh pihak Pemerintah Desa yang diwujudkan dalam komitmen pemerintah desa melalui penerbitan Surat Keputusan tentang Desa Layak Anak, keterlibatan lembaga-lembaga masyarakat, dunia usaha dan media massa dalam pemenuhan hak anak, serta kolaborasi antar berbagai komponen desa.

Keywords

Pemerintah Desa Komunikasi Pemberdayaan Keluarga Desa Layak Anak

Article Details

References

  1. Akhmad, A. N. (2018). Kualitas hidup pasien Gagal Jantung Kongestif (GJK) Berdasarkan karakteristik Demografi. Jurnal Keperawatan Soedirman, 11 (1), 27. https://doi.org/https://doi.org/10.20884/1.jks.2016.11.1.629
  2. Alviana, I., Rosyadi, S., & Idanati, R. (2021). Partisipasi Forum Anak Banyumas Dalam Mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Banyumas Ditinjau dari Perspektif Multi Stakeholder Partnerships. DESENTRALISASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK (JDKP), 2 (2), 277–287. https://doi.org/10.30656/jdkp.v2i2.3738
  3. Antaranews. (2022). https://jogja.antaranews.com/berita/539509/deklarasi-akbar-sekolah-ramah-anak-bantul-mendukung-kabupaten-layak-anak. Antaranews.Com. https://jogja.antaranews.com/berita/539509/deklarasi-akbar-sekolah-ramah-anak-bantul-mendukung-kabupaten-layak-anak
  4. BP-PAUDNI. (2014). Model Pengembangan Program Desa Ramah Anak.
  5. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana.
  6. Denov, M., & Akesson, B. (2016). Children and political violance: at the intersection of rights and realities. Children & Society, 30, 337–344. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/chso.12175
  7. Erdianti, R. N., & Al-Fatih, S. (2019). Mewujudkan Desa Layak Anak Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Anak di Indonesia. Justicia Jurnal Hukum, 3 (2), 305–318. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30651/justitia.v3i2.3648
  8. Fajri, H., Aknal, A. D., Saputra, B., Maani, K. D., Permana, I., Wahyuni, N., & Rizki Syafril. (2020). Peningkatan Keterlibatan Stakeholder Dalam Perumusan Peraturan Nagari Layak Anak. Dinamisia Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakata, 4 (4) Dese, 754–761. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i4.4550
  9. Habermas, J. (2015). Ruang Publik. Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Kreasi Wacana.
  10. Hardiman, B. F. (2010). Ruang Publik. Kanisius.
  11. Ilosa, A., & Rusdi. (2020). Analisis Pelaksanaan Program Kota Lauak Anaka (KLA) Dalam Memenuhi Hak Sipil dan Kebebasan Anak Di Kota Pekanbaru. Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik, 2 (1), 87–101. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/jmiap.v2i1.118
  12. Indardi. (2016). Pengembangan Model Komunikasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani. AGRARIS Journal of Agribusiness and Rural Development Reasearch, 2 (1), 75–85. https://doi.org/DOI:10.18196/agr.2128
  13. Undang-Undang Perlindungan Anak, (2014).
  14. Jansson, M., Sundevall, E., & Wales, M. (2016). The role of green spaces and their management in a child-friendly urban village. Urban Forestry & Urban Greening, 18, 228–236. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ufug.2016.06.014
  15. KemenPPPA. (2020). Kemen PPPA dan Kemendes PDTT Deklarasikan Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak. Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2948/kemen-pppa-dan-kemendes-pdtt-deklarasikan-desa-ramah-perempuan-dan-desa-peduli-anak
  16. KemenPPPA. (2021a). Penghargaan Kabupaten/Kota layak Anak 2021. Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3307/penghargaan-kabupaten-kota-layak-anak-2021.
  17. KemenPPPA. (2021b). Profil Anak Indonesia 2021. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/25/3826/profil-anak-indonesia-tahun-2021
  18. Mardikanto, T. (2013). Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Acuan Bagi Aparat Birokrasi, Akademisi, Praktisi, dan Peminat/Pemerhati Pemberdayaan Masyarakat. UNS Press.
  19. Mardikanto, T., & Poerwoko Subianto. (2015). Pemberdayaan Masyarakat. Alfabeta.
  20. Mardikanto, T., & Soebiato, P. (2013). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik (2nd ed). Alfabeta.
  21. Nasehudin. (2015). Pembentukan Sikap Sosial Melalui Komunikasi dalam Keluarga. EDUEKSOS:Jurnal Pendidikan Sosial Dan Ekonomi, 4 (1), 1–19. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24235/edueksos.v4i1.647
  22. Nayar-Akhtar C, M. (2016). Do We Glorify Violence in Our Culture? Psychoanalytic Perspectives on Media and Violence. Psychoanalytic Inquiry, 36 (6), 510–522. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/07351690.2016.1192403
  23. Nurhajati, L., & Damayanti Wardyaningrum. (2012). Komunikasi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Perkawinan di Usia Remaja. Jurnal Al-Azhar Indonesia, 1 (4), 236–248.
  24. Petunjuk Teknis Kabupaten/Kota Layak Anak di Desa/Kelurahan, (2010).
  25. Peraturan Presiden: Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak, (2021).
  26. Purwati, Japar, M., Wardan, S., & Rohmayant. (2019). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua Untuk Mencegah Bullying Guna Mewujudkan Desa Layak Anak. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (2) Febr, 228–233. https://doi.org/https://doi.org/10.31960/caradde.v1i2.67
  27. Riasih, T. (2019). Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Pembentukan Desa Layak Anak di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Lindayasos: Jurnal Ilmiah Perlindungan Dan Pemberdayaan Sosial, 1 (2), 136–154. https://doi.org/https://doi.org/10.31595/lindayasos.v1i2.218
  28. Ritzer, G., & Goodman Douglas J. (2008). Teori Sosiologi Modern. Prenada Kencana.
  29. Rosalin, L., Handayani, R., & Sri Martani. (2016). Kabupaten/ Kota Layak Anak, Bahan Advokasi Kebijakan KLA. Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,.
  30. Ruben, B. D., & Lea P. Stewart. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia Edisi Kelima. Rajagrafindo Persada.
  31. Rumtianing, I. (2014). Kota Layak Anak dalam Perspektif Perlindungan Anak. Jurnal Pendidkan Pancasila Dan Kewarganegaran, 27 (1), 7–22. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/jppkn.v27i1.5524
  32. Sakti, G., & Sulung, N. (2020). Peran Komunikasi dalam Keluaraga Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Remaja (Systematic Review). Human Care, 5 (2), 472–488. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v5i2.791
  33. Setiawan, S., Saifunah, M. A., Jauza, L. K., & Wulandari, C. (2019). Community Empowerment on Establishment of Friendly-Village for Women and Children. Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services, 1 (1), 1–18. https://doi.org/10.15294/ijals.v1i1.33756
  34. Setyowati, Y. (2019). Komunikasi Pemberdayaan sebagai Perspektif Baru Pengembangan Pendidikan Komunikasi Pembangunan Di Indonesia. Komunikasi Pembangunan, 17 (2), 188–199. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/26849/17221
  35. Siti Murni Kaddi, Lestari, P., & Donal Adrian. (2020). Komunikasi Keluarga Dalam Pencegahan Coronavirus Disease. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18 (1), 63–73. http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/3701
  36. Sugiyono, & Lestari, P. (2021). Metode Penelitian Komunikasi. Alfabeta.
  37. Yohana, N. (2018). Perencanaan Komunikasi Pemerintah Derah Kabupaten Siak dalam Implementasi Kebijakan Pembangunan Kabupaten Layak Anak (KLA). JURKOM Jurnal Riset Komunikasi, 1 (1), 170–179. https://jurnalrisetkomunikasi.org/index.php/jrk/article/view/23