Main Article Content

Abstract

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar. Namun kenyataanya tidak semua warga
Negara dapat merasakan atau mengenyam pendidikan formal. Untuk
mendukung pelaksanaan program Wajib Belajar, pemerintah melalui Peraturan
Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, meluncurkan program BOS (Bantuan
Operasional Sekolah). Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar
9 tahun yang bermutu, serta berperan dalam mempercepat pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah- sekolah yang belum memenuhi SPM,
dan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada sekolah-sekolah yang
sudah memenuhi SPM.kajian ini meneliti sejauh mana pengaruh kebijakan
sekolah gratis terhadap peran serta orang tua dan peningkatan prestasi sekolah.
Serta sejauh mana peran Komite Sekolah dalam menjalankan peran sertanya
dalam manajemen penyelenggaraan sekolah di tingkat pendidikan dasar dalam
rangka merealisasikan kebijakan sekolah gratis. Dengan pendekatan kuantitatif
melalui metode survey ternyata didapatkan hasil bahwa Penggunaan dana BOS
di Kabupaten Pemalang sudah mengacu pada ketentuan. Namun demikian Dana BOS tidak bisa membiayai penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan
sehingga penelitian ini merekomendasikan agar sekolah selalu mengumumkan
daftar komponen yg boleh dan yg tidak boleh dibiayai oleh dana bos serta
penggunaan dana bos di sekolah menurut komponen dan besar dananya di
papan pengumuman sekolah/ madrasah.

Keywords

Kebijakan Sekolah Gratis Pwran Orang Tua Prestasi

Article Details

References

  1. Gronlund, N.E. & Linn, R.L. 1990. Measurement and evaluation in teaching. (6thed.). New York:
  2. Macmillan.
  3. Effendi, S. (1982). Unsur-unsur penelitian ilmiah. Dalam Masri Singarimbun (Ed.). Metode
  4. penelitian survei. Jakarta: LP3ES.
  5. Clark, T., Woodley, R., De Halas, D., 1962. Gas-Graphite Systems, in “Nuclear Graphite” R.
  6. Nightingale, Editor. Academic Press, New York, p. 387.
  7. Deal, B., Grove, A., 1965. General Relationship for the Thermal Oxidation of Silicon, Journal of
  8. Applied Physics 36, p. 3770.
  9. Deep-Burn Project: Annual Report for 2009, Idaho National Laboratory, Sept. 2009.
  10. Fachinger, J., den Exter, M., Grambow, B., Holgerson, S., Landesmann, C., Titov, M., Podruhzina, T.,
  11. 2004.“Behavior of spent HTR fuel elements in aquatic phases of repository host rock
  12. formations,” 2nd International Topical Meeting on High Temperature Reactor
  13. Technology. Beijing, China, paper #B08.
  14. Fachinger, J., 2006. Behavior of HTR Fuel Elements in Aquatic Phases of Repository Host Rock
  15. Formations. Nuclear Engineering & Design 236, p. 54.
  16. Arifin,Zainal., 1991. Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: PT. Remaja
  17. Rosdakarya.
  18. Arikunto,Suharsimi., 2000. ManajemenPenelitian., Jakarta: RinekaCipta.
  19. Bentri,Alwen,dkk. “EfektivitasPelaksanaanWajibBelajar 9 Tahun di SumatraBarat” dalam
  20. puslitjaknov.org, diakses30 Oktober 2015.
  21. Dagun,Save M., 2006 Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan
  22. Nusantara.
  23. Departemen Pendidikan Nasional., 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. 3, Jakarta: Balai
  24. Pustaka.
  25. Hadeli., 2001. MetodePenelitianKependidikan, Padang: BaitulHikmah.
  26. Hajar,Ibnu., 1996. Dasar-dasarMetodologiPenelitianKualitatifdalamPendidikan, Jakarta:
  27. Rajawali Press.
  28. Irawan,Prasetya., 1999. LogikadanProsedurPenelitian¸ Jakarta: STIA-LAN Press.
  29. Mulyasa,E., 2008. MenjadiKepalaSekolahProfesionalDalamKonteksMenyukseskan MBS dan
  30. KBK, Jakarta: Rineka Cipta.
  31. NasutionS., MetodePenelitianNaturalistik-kualitatif, Bandung: Tarsito, 1988.
  32. Paslah,Asrono, “Pencapaian Program WajbBelajar 9 Tahun”, dalam yusufsupendi.multiply.com,
  33. diakses30 Oktober 2015.
  34. Pidarta,Made., 1997. LandasanKependidikan, , Cet. I,Jakarta: RinekaCipta.
  35. Prayitno dan Erman Amti., 2000. Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta.
  36. Sastropoetro,R.A. Santoso., 1988. Partisipasi, Komunikasi, PersuasidanDisiplindalam
  37. Pembangunan Nasional, Bandung: Alumni.
  38. Singarimbun,Masri., 1989. MetodePenelitian Survey, Jakarta: LP3ES.
  39. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi dengan Metode R&D, Bandung: CV Alfabeta.
  40. Supriadi,Dedi., 2004. Membangunbangsamelaluipendidikan, editor:RohmatMulyana, Bandung:
  41. RemajaRosdakarya.
  42. Suyanto., 2003. Optimalisasi Peran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan, Semarang: Lembaga
  43. Kajian dan Pengembangan Pendidikan.
  44. Syarif,Hidayat., 1994. “Wajib Belajar dan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemerataan
  45. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Desa Tertinggal”, Makalah Presentasi, Bandung:
  46. IKIP Bandung.
  47. Tilaar, H.A.R. dan Riant Nugroho., 2008. Kebijakan pendidikan: pengantar untuk memahami
  48. kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik, Yogyakarta:
  49. Pustaka Pelajar.
  50. Yusuf,Muri., 1997. Dasar-dasar MetodePenelitian, Padang: FakultasIlmuPendidikan.